Postingan

Maret dan Menepi

Perihal hidup memang tak ada habisnya selama napas masih terus berhembus. Jatuh dan bangun. Bahagia dan kecewa. Bersinar dan meredup. Masing-masing dari mereka memiliki porsinya tersendiri. Ibaratnya seperti yin and yang yang seimbang.  Hidup juga terus berjalan seiring dengan detak nadi yang belum ditakdirkan berhenti. Memang benar, hidup terus berjalan. Akan tetapi, bukan berarti kamu harus terus  berjalan  dan  berlari tanpa kenal menepi.  Aku paham. Ada banyak alasan yang membuat kita tak sadar memaksakan diri untuk terus berjalan atau berlari. Boleh jadi, satu di antara kalian bahkan nyaris terengah-engah dan melangkah setengah hati. Mungkin karena target yang tinggi? Takut tertinggal kawan sendiri? Tuntutan dan ekspektasi di sana sini? Aku yakin, kita pasti memiliki alasan tersendiri.  Lewat tulisan ini, aku hanya ingin mengingatkan. Sepenting, sebesar, sekuat apapun alasan, jangan jadikan langkahmu seolah dipaksakan. Ingat yin and yang yang seimban...

Maret dan Jam Terbang

Gambar
Teringat pada tulisanku yang berjudul Desember dan Pintu Keluar, aku merasa pembahasan perihal jam terbang memang benar. Terkadang, kita tahu sepenuhnya tentang suatu konsep atau teori mengenai sesuatu. Namun apakah sekadar tahu saja cukup?  Taruhlah public speaking . Kita tahu benar bahwa salah satu kunci public speaking adalah penguasaan materi dan percaya diri. Kita semua tahu hal-hal mendasar lainnya seperti itu. Namun, kita semua hanya sebatas tahu.  Memangnya apa lagi selain tahu? Jawabannya adalah mencoba langsung hal itu. Sekadar tahu hanyalah perihal pemahaman yang keluar dari mulut kita. Namun dengan mencoba dan latihan, akan ada wujud yang nyata dalam tindakan. Memang awalnya tidak langsung sempurna, tetapi dengan latihan yang berulang akan terlihat sedikit demi sedikit perubahan.  Sejauh apa yang kurasa, latihan dan pengulangan adalah salah satu cara meningkatkan jam terbang juga. Sejauh apa yang kurasa lagi, meskipun jalanku masih sedikit lebih lambat dari y...

Februari dan Kotak tanpa Arti

Gambar
Buat kamu yang pengen membaur tapi akhirnya mundur. Buat kamu yang ragu bergabung karena takut canggung. Buat kamu yang pengen asik tanpa jadi krik.  Tulisan ini kuberikan untuk kalian semua. Mungkin sederhana, tetapi semoga saja dapat menjawab keresahan dalam ruang kepala.  Tak jarang rasa percaya diri anjlok hanya karena persepsi yang diciptakan oleh diri sendiri. Tak jarang pula mental mundur alon-alon muncul karena persepsi itu lagi. Sebenarnya, persepsi macam apa yang membatasi diri kali ini? Persepsi yang kali ini dibicarakan adalah persepsi kita dalam memandang sebuah pertemanan.  I know, circle is real. But, it doesn't mean that circle menjadi pagar bagi kita untuk memperluas relasi atau pun pertemanan.  "Kayanya aku ga cocok deh sama mereka." "Duh mereka terlalu A buat aku yang B." "Tapi aku beda banget sama mereka." And so on... Persepsi di atas terdengar biasa saja, tetapi ternyata impact -nya tidak sebiasa kedengarannya. In fact , terbias...

Januari dan Makna Tersendiri

Gambar
Bulan Januari.   Makna bulan ini terdengar lebih luas jika ingin kita selami. Sebagian besar dari kita memaknainya sebagai lembaran baru, semangat baru, resolusi baru, dan hal serupa lainnya.  Aku tidak menyangkal atau menyalahkan makna-makna di atas. Bagiku, makna bulan Januari terlalu luas untuk dimaknai secara pasti. Tentunya, bulan Januari juga memiliki makna tersendiri bagi kalian masing-masing. Milikku dan milik kalian pun boleh jadi berbeda.  Dalam tulisanku kali ini, aku ingin bercerita makna bulan Januari versiku sendiri. Di awal tahun ini, aku memaknai bulan Januariku sebagai langkah yang berani. Mengapa demikian? Alasannya yaitu, ada banyak hal yang sebenarnya ingin aku lakukan di tahun lalu, tetapi hanya menjadi sebatas rencana pada akhirnya. Tidak segera terealisasikan. Hanya ada di angan-angan. Terbengkalai dalam catatan. Maka dari itu, aku ingin tahun ini berbeda dari tahun sebelumnya.  Setelah banyak berimajinasi sebelum tidur, aku mengerti apa yang h...

Desember dan Pintu Keluar

Gambar
Beberapa waktu lalu, tepatnya di bulan Desember, aku sempat mengalami keresahan. Keresahan itu mendorongku untuk think deeply tentang keresahan itu sendiri : 'gimana caranya biar ga sekentang ini? gimana caranya bisa sekritis dan sepede mereka?' Sangat wajar. Ketika manusia seumuranku merasa insecure melihat teman-temannya yang lebih waw. Bukankah begitu? Saat itu, aku sangat sadar bahwa tidak seharusnya aku membiarkan hal tersebut terjadi begitu saja. Aku harus mulai berubah agar tidak tertinggal. But tbh, idk how to start .  Aku pun akhirnya tanya sana sini tentang habit apa yang menumbuhkan kekritisan dan kepercayaan diri pada diri mereka. Then, I forced myself to fit with those habits.  Akan tetapi, keresahan yang aku miliki tidak langsung lenyap begitu saja setelah aku menerapkan habit tersebut. Akhirnya, keresahan itu aku luapkan ke salah seorang teman baikku karena masih terasa mengganjal.  Dia menjawab, "Jangan maksain, Mut. Everybody has their own way. It's...

December and My Late Night Thoughts

Gambar
Lately I've been thinking of what actually life means. I've been thinking of what the purpose of life is. Have I done my best? Have I grown up into the better version of mine? And the other matter which is questioning me.  Late night makes me think wider and deeper of what I've done days before or a whole year I passed. As I grow, as I meet people, as I see the world wider, I learn a lot. I learn that life isn't just a life. From the hard times and even the good times, we all can take a lesson. All the up and down of life always bring something we can take to grow, really.  But, many of us may skip that lesson of life. Many of us just let the things done without thinking of what lesson can be taken. It's kinda often but also bad to realize if it happens.  We experience something for learning something new right? Then, if we just experience it without taking something, it means that we just pass it. No lesson, no growing.  So I decide to shouldn't let it flow. I ...